Web Toolbar by Wibiya

Pages

Kamis, 29 September 2011

6 Putra Telkom Mendapat Satya Lencana dan Wira Karya dari Negara

Indonesia adalah negara besar dan tidak semestinya dibandingkan dengan negara kecil, namun bandingkan dengan negara-negara besar seperti China, Amerika, Kanada, Brazil, dan negara-negara di Eropa. Keyakinan yang disampaikan Menkominfo, Tifatul Sembiring, ini bukan tanpa sebab. Ia beralasan karena Indonesia memiliki SDM dan SDA yang mampu mewujudkan hal itu.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Bhakti Postel yang berlangsung di Monumen Perjuangan PTT di Gd. Kantor Pusat PT Pos Indonesia Jl. Cilaki 23 Bandung, Selasa (27/9). Peringatan Hari Bhakti Postel yang ke-66 ini dihadiri segenap hadirin dari dunia postel Indonesia, baik veteran AMPTT (Angkatan Muda Pos, Telegrap, dan Telepon), para operator, para penerima penghargaan dan segenap undangan.
Menkominfo melanjutkan, dasar-dasar kebesaran negara ini telah diletakkan oleh para pejuang. Meski saat itu dengan teknologi yang terbatas namun dengan semangat juang yang tinggi, mampu merebut kemerdekaan. Untuk insan postel, ditandai dengan direbutnya gedung Kantor Pusat PTT. “Perjuangan yang ditunjukkan oleh para pendahulu hendaknya menjadi teladan yang baik. Kita sepatutnya menghargai perjuangan para founding father. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pejuangnya,” ujarnya. 

Beliau juga mengingatkan bahwa untuk menjadi bangsa yang besar dan maju harus memiliki karakter positif yang kuat, dimana hal itu telah diwariskan oleh para pendahulu. “Karakter keberanian, keikhlasan, kepedulian terhadap masa depan anak cucu. Mereka telah meletakkan dasar bagi modal awal sikap bangsa Indonesia ke depan. Teknologi saat itu mungkin sangat sederhana. Alat komunikasi mereka sudah jauh ketinggalan. Tapi mental yang mereka wariskan kepada kita menunjukkan bahwa kita bangsa yang kuat,” tukas Tifatul.
Menkominfo kembali menegaskan bahwa cita-cita besar para pejuang, yaitu meningkatkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa harus dilanjutkan oleh generasi penerus. “Hari ini kita melanjutkan perjuangan mereka. Kondisi kita sekarang sudah jauh lebih kuat. Oleh sebab itu teknologi harus terus dibangun. Setiap hari adalah perjuangan kita. Membangun sarana infrastruktur untuk kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa” tukasnya.
Untuk mewujudkan cita-cita meningkatkan kesejahteraan rakyat, Indonesia pada 2014 diproyeksikan dalam Indonesia Informatif. Proyek ini diakui Menkominfo selain untuk mewujudkan cita-cita para founding father negeri ini, juga merupakan upaya menyatukan nusantara dan mempertahankannya ke dalam NKRI, dimana hal itu adalah harga mati. Tifatul juga menyampaikan bahwa pada tahun 2025 mendatang Indonesia diproyeksikan menjadi negara yang masuk ke dalam 12 negara besar di dunia. Sementara Indonesia didorong untuk masuk ke dalam jajaran 8 negara besar di dunia pada 2045, tepat 100 tahun kemerdekaan negara ini. “Modalnya sederhana, kerja ikhlas (beramal), kerja keras (loyal), dan kerja cerdas (profesional). Terima kasih atas jasa-jasa para pejuang, operator penyelenggara, yang mendapatkan perhargaan tanda jasa dari negara, atas segala peranan masing-masing,” pungkasnya.

Dalam peringatan kali ini Pemerintah Indonesia juga menganugerahkan tanda penghargaan negara berupa Satya Lencana Pembangunan dan Wira Karya. Penghargaan ini diberikan kepada warga negara dan putra-putri bangsa terbaik bangsa atas prestasi dan karya nyatanya yang memberi manfaat serta patut diteladani oleh warga negara lainnya. Bertindak selaku Pimpinan Upacara, Menteri Komunikasi & Informasi menyerahkan Satya Lencana dan Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia kepada 34 putra terbaik di jajaran Depkominfo, 6 di antaranya merupakan putra-putra terbaik Telkom. Masing-masing adalah  Senior General Manager Community Development Center Telkom, R. Gatot Rustamadji, Eksecutive General Manager. Divisi Cutomer Service Barat, Tri Djatmiko, Direktur Utama PT. Dayamitra Telekomunikasi (DMT), Edy Irianto, Eksecutive General Manager. Divisi Multimedia, Joddy Hernady, Senior General Manager. Information System Center, Halim Sulasmono, dan Senior General Manager  Research & Development Center, Mustapa Wangsaatmadja. ***

0 komentar:

Posting Komentar

Tidak dilarang untuk berkomentar selama itu tidak mengandung unsur SARA!