Ditengah pesatnya pengembangan hutan beton diseantero kawasan Jabodetabek yang cenderung kurang mempertimbangkan ekosisten dan lingkungan, untuk kesekian kalinya, Telkom CDC menghadirkan nuansa hijau ramah lingkungan bagi warga masyarakat Betawi di bantaran Kali Pesanggrahan Kelurahan Lebakbulus Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan Rabu (26/1).
Penyerahan bantuan yang dikemas dalam nuansa kental dengan adat Betawi tersebut mengusung tema Alam ini bukan warisan nenek moyang, tetapi titipan anak cucu dilangsungkan di kawasan Hutan konservasi yang dikelola Kelompok Tani Sanggabuana pimpinan H, Haerudin Haji Omat atau akrab dengan paggilan Bang Idin, dihadiri Asisten Deputy Kementerian Lingkungan Hidup Tri Bangun Laksano (Sony), Direktur HCGA Telkom Faisal Syam, SM. Bina Lingkungan CDC Telkom Asep Hermawan, Manager CD Area-2 Jabodetabek-Sepur, Aep Sunarya dengan jajarannya, Camat Cilandak Drs, H. Sayed Ali mewakili Walikota Jakarta Selatan, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Selatan Aswin Saragih, Lurah Lebakbulus Arief, ZH, LSM Lingkungan, Kahati serta warga masyarakat sekitar bantaran kali Pesanggrahan.
Dalam penyampaian laporan, Pimpinan Kelompok Tani Sanggabuana Bang Idin mengungkapkan kepedihannya melihat kondisi sungai-sungai dengan lingkungannya yang melingkari Kota Jakarta sudah sangat parah, dikisahkan 20 tahun lalu, Bang Idin nekad melakukan perjalanan air dari Mandalawangi hingga kali Pesanggrahan hanya menggunakan sebatang pohon pisang (Gedebog), di kali Pesanggrahan inilah Bang Idin melakukan sesuatu untuk lingkungan yang masih berbentuk gundukan bekas TPA sampah, kemudian tahun 2006, kedermawanan Telkom tergerak untuk mendukung gerak-langkah Bang Idin dengan memberikan bantuan sejumlah dana untuk keperluan konservasi bantaran kali Pesanggrahan, “Saya memegang teguh prinsip, Membangun punya nilai kearifan, jangan membangun hanya karena berorientasi pada profit, ingat baik-baik, kalau kita menanam padi, maka rumputpun juga akan ikut tumbuh, tapi kalau kita menanam rumput, belum tentu padi akan tumbuh, maknai secara cermat filosofi ini, dan Telkom untuk kesekian kalinya kembali kesini untuk CSR dan Bang Idin didaulat bekerja untuk “Hati” Insya’allah nyambung” tegas Bang Idin.
Sedangkan Asisten Deputy Kementerian Lingkungan Hidup Sony dalam merespon ungkapan Bang Idin menegaskanBang Idin bekerja tidak sendirian, KLH ada didepan, dibelakang dan disamping kanan-kiri Bang Idin, keberadaan Telkom dan nstansi lain disini bukan yang terakhir, dan untuk Telkom tetaplah konsisten dengan CSR sungai, bagi KLH Sungai dengan lingkungannya sudah menjadi harga mati pungkas Sony.
Sementara itu, Direktur HCGA Faisal Syam mengawali sambutannya dengan pantun “Pohon dadap ditengah taman” yang dimaknai sebagai bentuk keikhlasan jajaran pegawai Telkom dalam bekerja, bukan semata-mata karena gaji, sama seperti falsafah hidup Bang Idin yang bekerja untuk hati, kalaupun kegiatan ini konsisten dengan orientasi alam ini bukan warisan nenek moyang, tetapi titipan anak cucu, maka Telkom terpanggil dan akan terus menggalang kerjasama dengan LSM, Praktisi Lingkungan Hidup untuk bersama-sama meng-GOAL-kan cita-cita mulia dari Kelompok Tani Sanggabuana pimpinan Bang Idin, Tahun 2008 sambung Faisal Syam, pernah kesini dengan membawa bantuan senilai Rp. 100,- juta untuk PC dan WEB Sanggabuana yang ternyata sangat ampun dalam merangsang uluran tangan kepedulian pihak lain yang mengakses Web tersebut, Telkom bersama Telkomsel-nya yang hanya satu-satunya BUMN Telekomunikasi milik Pemerintah hendaknya disikapi masyarakat sebagai kebanggaan dan keyakinan bahwa produk-produknya qualified, murah dan konsisten.
“Hal ini merupakan bentuk kepedulian Telkom terhadap bumi tercinta. Telkom telah berkomitmen selain untuk memberikan layanan telekomunikasi, juga peduli terhadap masalah lingkungan,” jelas Faisal. Dalam kesempatan itu, Faisal juga mengatakan bahwa program penanaman pohon ini juga merupakan amanat presiden dalam mewujudkan ‘Gerakan Tanam 1 Miliar Pohon’ di tanah air.
Pada kesempatan itu, Telkom menyerahkan 4400 dengan berbagai macam jenis pohon, di antaranya beberapa jenis pohon buah yang sudah langka. Total nilai bantuan tersebut melebihi senilai seratus enam puluh juta rupiah. Bantuan tersebut sudah termasuk pengadaan pupuk, proses penanaman dan pemeliharaan hingga enam bulan ke depan.
The world in your hand, dalam waktu dekat akan terealisir, Insya’allah Semester I/ 2011 nanti akan hadir produk IPTv yang bisa nonton apapun dari siaran CNN cukup lewat handphone yang ada di genggaman ***(dipta/mbank)
0 komentar:
Posting Komentar
Tidak dilarang untuk berkomentar selama itu tidak mengandung unsur SARA!