Web Toolbar by Wibiya

Pages

Selasa, 08 Februari 2011

DARI ANGGREK KULIAHKAN 2 ORANG PUTRI


Adalah Sukedi lelaki asal Kebumen, Jawa Tengah, pensiunan Badan Intelejen Strategis (BAIS) pada tahun 1998, yang  memiliki hobby yang umumnya sangat disukai wanita yaitu merawat dan memelihara bunga. Pada tahun 1993 ketika masih aktif berdinas di BAIS, ia manfaatkan hobby nya itu dengan merintis usaha budidaya tanaman anggrek. Maksud kegiatan ini ia lakukan untuk mengantisipasi persiapan bila masa pensiunnya tiba.
Dilahan seluas 1000 m2 di daerah Kp.Setu No.55 RT.001 004, Buaran, Serpong, Tangerang, Banten yang merupakan tanah warisan keluarga ini, ia mulai usahanya. Didampingi Istri tercinta, Sukedi menapaki ikhtiarnya dengan modal usaha sebesar 12 juta. Berangsur-angsur pertumbuhan usahanya mulai menapaki hasil, kendala dana pengembangan mulai ia rasakan. Terhitung Triwulan I / 2007, ia mengajukan pinjaman ke CD Area 02 sebesar 30 Jt, bersama dengan 8 orang kelompoknya, yang digunakan untuk memperkuat persedian stok bibit Anggreknya.
Dari hasil rembukan kelompoknya telah terbentuk Koperasi Puspa Anggrek pada April 1998 akan tetapi efektif beroperasi pada tahun 2002. Berawal dari sewa tempat, saat ini bangunan Koperasi di atas tanah seluas 100m2 telah milik sendiri. Dengan total anggota 55 orang petani, yang mencakup di wilayah Kab.Tangerang. Keberadaan koperasi Puspa Anggrek sangat membantu perkembangan usaha para anggota. Hasil tanaman Anggrek berupa anggrek potong dan anggrek tanam/pot di ambil langsung oleh pembeli dari wilayah Jawa hingga Sumatera.
Itulah sekilas cerita Sukedi Mitra Binaan Tangerang, Banten ketika menerima kunjungan Manager CD Area 02 M. Suherman dan team pada 18 Mei 2009. Dikatakan M.Suherman bahwa, kunjungannya semata-mata untuk melihat sejauh mana perkembangan usaha yang telah dicapai oleh Mitra Binaan dan bentuk silaturrahmi pembinaan serta perhatian Telkom.
Sukedi pun menceritakan, kondisi yang menyulitkan khususnya petani anggrek Indonesia saat ini adalah masih minimnya perhatian Pemerintah Daerah/Pusat untuk membantu pemasaran, teknis budidaya/pembenihan tanaman anggrek. Sementara persaingan pasar sedemikian tajam dengan masuknya import besar-besaran Anggrek dari Thailand dengan mutu yang lebih baik. Padahal dibutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk dapat menang dalam persaingan global ini, dengan melakukan penelitian, pengembangan varietas / persilangan Anggrek, khususnya institusi atau para ahli pertanian negeri ini, sehingga kami tidak kuper, gaptek, keluhnya. Pernah kelompoknya di fasilitasi dalam studi perbandingan ke petani anggrek di Bali oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang, ternyata kemampuan teknis dan operasional Narasumber / kelompok Tani Bali tersebut dari sisi kemampuan masih jauh di bawah kelompok kami. Dari situ terlihat kurangnya keseriusan dan ketelitian Pemda, tapi hikmahnya adalah hitung-hitung kami jadi bias rekreasi ke Bali, ujarnya. 
Kini dengan 2 orang karyawan dan istri tercinta, Sukedi menjalankan usahanya dengan tekun, sehingga 2 orang putrinya dapat kuliah di Universitas UPN dan UII di Yogyakarta, yang saat ini sedang tahap penyusunan skripsi. Hingga kini omset bersih rata-rata perbulan ia terima antara 5 s/d 6 juta. Mudah-mudahan berkah ya Pak Sukedi, Amin. (mirfa/09)

2 komentar:

opick mengatakan...

Maju terus pantang mundur...

TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia mengatakan...

woww menyalurkan hobi untuk mencari penghasilan...

Posting Komentar

Tidak dilarang untuk berkomentar selama itu tidak mengandung unsur SARA!